HITAM JADI PUTIH
Karya Fany Alfinda
Di luar, hembus angin menusuk tubuh tubuh lemah ketika hitam datang
Terik matahari panggang kulit hitam pekat
Mereka hanya punya atap langit, beralaskan tanah
Tertawa mereka bersama pedih
Tidur mereka namun masih terjaga
Makan mereka dengan penyakit siap membunuh
Di dalam, hentak kaki sombong menggelegar istana
Sang petinggi Negara melangkah masuk dalam gelap
Tiada takut pada dosa, mereka rampas bukan haknya
Tertawa mereka di antara gelimangan kesedihan
Tidur mereka di celah kesengsaraan jelata
Makan mereka di antara ribut keroncongan
Tidakkah meraka melihat luka yang tak kunjung sembuh?
Tidakkan mereka mendengar bisingan tangis itu?
Tidakkah mereka rasakan kepedihan ini?
Tuhan benci melihat keserakahan ini
Maka bergetarlah bumi murka
Bergemuruhlah langit berteriak geram
Laut marah hempaskan ombaknya
Mereka tegur kami
Ooh.. Tuhan begitu banyak masalah menimpa negeriku
Banyak teguran engkau berikan, namun banyak tak tergugah hatinya
Ooh.. Tuhan mengapa derita di rantai permata hijau ini tak kunjung usai?
Mungkinkah karena Engkau sayang kami?
Ooh.. Tuhan mungkin Kau kami abaikan
Namun beri kami kesempatan, perbaiki hitam jadi putih
